AKUN SOSMED

16 Apr 2015

Ekspedisi Gunung Tretes Part II

 Ekspedisi Gunung "TRETES"
Disanalah Kami Bermula


@Masjid Almu'alimin Ngembong

Part II

Terdengar suara merdu adzan ashar di masjid Almu’alimin Ngembong, merupakan salah satu masjid terbesar di Selogiri. Yap..tepat sekali, itu menandakan kami masih stay di Ngembong. Perencanaan yang sangat matang gagal di awal keberangkatan kami. Keberangkatan yang di jadwalkan pukul 14.00 dari Ngembong kampung tercinta, mundur hingga  pukul 15. 30, semua itu karena faktor (e). eMmolor...kita bahas sejenak faktor (E), sambil nunggu yang lainnya datang. Menurut beberapa pakar:
  • "Orang Jepang bilang” Molor itu tradisi nenek moyang Indonesia, orang Jepang selalu molor dalam memberikan konsumsi untuk para Romusa, katanya hari ini ternyata lusa. Masihkah kita budayakan Molor! tidakkah ingat tetes keringat darah airmata mereka.
  • "Kata Rajawali TV” Molor itu Indonesia banget.
  • "Menurut Tatang Sutarman” kata molor itu ngga ada dalam kamusnya, berarti kamusnya ngga lengkap.
Setelah semuanya terlihat berkumpul, kamipun mulai meninggalkan kampung tercinta.

15.30 : Start @Dusun Ngembong

Jarak dari Ngembong menuju Ngringin kurang lebih 15-20 menit perjalanan, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Medan perjalanan menuju lokasi lumayan ekstrim, hal tersebut dirasakan setelah memasuki dusun Susukan, tebing yang cukup dalam tampak di salah satu sisi jalan menuju Ngringin. Hal tersebut diperparah dengan kondisi jalan cor yang tampak tidak terawat, dengan lubang menganga di beberapa tempat, ditambah lagi dengan jalan yang berkelok-kelok, sehingga menyulitkan pengendara untuk melewatinya. Ya begitulah kondisinya, Indonesia banget.

Tempat penitipan kendaraan belum ada, dikarenakan memang G. Tretes belum dikelola dinas terkait sebagai obyek wisata. Tapi jangan khawatir, masyarakat Ngringin sangat welcome terhadap para pendatang. Mereka memberikan rumahnya atau pekarangannya untuk dijadikan tempat parkiran secara cuma-cuma alias gratis. Akan tetapi alangkah terpujinya apabila kita memberikan bingkisan ataupun sembako sebagai penghargaan atas keramah tamahan mereka. Pada waktu itu kami menitipkan motor kami di rumah Ibu Ani, yaitu kepala dusun setempat. Sosok Ibu sekaligus pemimpin yang pekerja keras dan penuh dedikasi terhadap keluarga dan lingkungannya.

Jarum pendek jam menunjukkan tepat di angka 4, sedangkan jarum panjang menunjukkan di angka 3, itulah waktu keberangkatan kami dari kaki G. Tretes jalur pendakian I. Di awal pendakian kami disambut dengan batu besar dengan pohon bambu yang rimbun di salah satu sisinya, yang mengharuskan kami membungkukkan badan untuk melewatinya. G. Tretes sebenarnya sudah akrab di telinga kami, tua, muda bahkan anak kecil, tidak sedikit yang berhasil mencapai puncaknya. Tidak sedikit dari kami yang sudah pernah sampai di puncaknya. Pada masa jayanya G. Tretes sering didaki oleh berbagai kalangan, baik organisasi pemuda, forum TPQ, sekolah-sekolah, ataupun instansi pemerintah lainnya.

16.15 : Start @ Dusun Ngringin




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Yudha Candra A